3 Manfaat ESports yang Wajib Diketahui Orang Tua
|Apakah ada manfaat eSports? Apa itu eSports? E-sports merupakan olahraga yang baru saja disahkan oleh pemerintah Indonesia. Esports, atau juga dikenal dengan eSports, eSports, atau eSports, adalah istilah yang mengacu pada kompetisi video game dengan banyak pemain (multiplayer). Secara umum, para pemain yang berpartisipasi dalam kompetisi ini adalah pemain profesional.
Genre video game yang sering dikaitkan dengan eSports adalah genre yang menekankan strategi waktu dan taktik untuk mempertahankan markas. Esports pun tidak jauh berbeda dengan olahraga lainnya. Sementara sebagian besar olahraga menggunakan keunggulan fisik, esports mirip dengan catur, menggunakan otak sebagai senjata utama.
Baca juga: kelebihan dan kekurangan esports
Contents
Apa itu eSports?
E-sports, meskipun berbasis pada media game sebagai arena persaingan, berbeda dengan game. Letak perbedaannya adalah jika esport adalah profesi sedangkan gaming adalah rekreasi.
Bisa dikatakan jika teman bloger masuk ke dunia esport, teman bloger bisa menjadikan bermain game itu sebagai profesi. Menyenangkan bukan? Melakukan hobi yang dibayar. Sedangkan gaming, hanya sekadar bermain game untuk mengisi waktu luang atau bahkan menjadi hobi bagi kebanyakan orang saat ini.
“eSport itu sebenarnya game yang dipakai buat profesi, kerjanya itu game, istirahatnya itu nggak main game,” ucap Dedy Irvan selaku pengamat gaming dan eSport yang GridGames kutip dari KompasTekno.
Selain mengenakan seragam atau jersey seperti atlet cabang lainnya, atlet eSport juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran untuk menunjang performa di pertandingan.
Manfaat eSports untuk anak-anak
Beberapa manfaat eSports juga bermanfaat bagi perkembangan anak. Itu bagus, tapi tidak baik memiliki terlalu banyak, kan? Oleh karena itu, manfaat dari e-sport tentunya tidak berlebihan, dan sangat bermanfaat untuk bermain game sesuai dengan beratnya. Manfaatnya adalah,
-
Kesehatan Otak
Menurut Cyberathletiks, ada penelitian terhadap orang dewasa yang bermain 5 hari seminggu, 30 menit sehari, selama 6 bulan. Para peneliti menemukan perbaikan di tiga area utama otak: korteks prefrontal, hipokampus kanan dan otak kecil. Prefrontal cortex adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, kepribadian, perencanaan kognitif, dan perilaku sosial.
Hippocampus berfungsi sebagai tempat pemrosesan informasi dan konsolidasi untuk mendapatkan memori jangka pendek maupun panjang. Serta otak kecil dapat mengendalikan keterampilan motorik halus dan aktivitas otot. Tidak heran ya, karena ketika bermain game kita berkonsentrasi penuh pada game yang kita mainkan. Kerja otak pada saat itupun maksimal.
2. Melatih koordinasi mata dan tangan
Saat bermain video game, selain melihat monitor, kecepatan dan ketepatan gerakan tangan juga harus diperhatikan. Gerakan mata dan tangan berbeda, sehingga harus terkoordinasi dengan sempurna. Apalagi saat kita bermain game seperti Ayodance atau Dance Up yang menuntut kita untuk melatih koordinasi mata dan tangan serta kecepatan gerak refleks tangan kita.
Bermain video game di usia muda dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata, waktu reaksi, dan memori otot. Sahabat blogger bisa mencobanya dengan bermain game yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian tangan.
3. Keterampilan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kritis
Bermain game membutuhkan pemikiran kritis. Misalnya, memikirkan strategi atau keputusan apa yang harus diambil saat bertanding dalam sebuah game. Apalagi di game yang membutuhkan strategi sebelum beraksi.
Dengan bantuan e-sports, anak-anak dapat dilatih untuk berpikir tentang bagaimana memecahkan masalah yang muncul dalam permainan. Tidak hanya berpikir untuk memecahkan masalah, tetapi juga melatih berpikir kritis, seperti yang biasa dilakukan sambil bermain.
Demikian ulasan tentang manfaat esports. Semoga membantu, ya!
Simak Juga: Situs judi online